Sabtu, 10 Juli 2010

Pada suatu malam yang amat menyedihkan bagi Nabi Muhammad SAW, beliau didatangi Buraq. Nabi menungganginya hingga ke Baitumakdis kemudian mengerjakan shalat dua rakaat. Disini kita diajarkan apabila kita akan memasuki rumah Allah, hendaklah mengerjakan shalat dua rakaat sebagai penghormatan. Hukumnya adalah sunnah, namun jika dilihat dari sudut nilai etika maka shalat dua rakaat itu seakan menjadi harus. Bagaimana mungkin manusia yang hina tidak menghormati rumah Sang Penciptanya?

Setelah Nabi keluar masjid, Jibril datang membawa bejana berisi arak dan bejana berisi susu. Nabi memilih susu dan alhamdulillah sampai saat ini ummat Islam merupakan pengkonsumsi alkohol terkecil jika dibandingkan dengan pemeluk agama lainnya.

Jibril membawa Nabi ke langit.
Di langit pertama beliau bertemu dengan Nabi Adam a.s.
Di langit kedua beliau bertemu dengan Nabi Yahya a.s. dan Isa a.s.
Allah memasangkan Adam dengan Yahya-Isa karena mereka terlahir secara ajaib. Adam adalah manusia pertama yang tidak lahir dari mani. Yahya merupakan keturunan Zakaria yang kelahirannya itu diluar dugaan ketika Zakaria telah tua dan tidak memungkinkan untuk menghasilkan keturunan. Kepada Zakaria, Allah memberikan tanda kelahiran Yahya yang tidak ada hubungannya sama sekali, yaitu tidak bisa berbicara selama tiga hari. Sementara Isa lahir tanpa ayah.

Adam di langit pertama karena dia adalah manusia yang paling membumi. Dia merupakan manusia penghasil keturunan terbanyak. Sementara Yahya dan Isa paling melangit, sebegitu sibuknya dalam menyebarkan agama sehingga mereka tidak memiliki keturunan.


Langit ketiga Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf a.s.
Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris a.s.
Yusuf merupakan manusia yang paling membumi, dia membantu perekonomian mesir ketika masa paceklik terutama dibidang bulog. Sedangkan Idris paling melangit, dikatakan dalam riwayat bahwasanya Idris diangkat ke tempat yang tinggi.


Langit kelima Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun a.s.
Harun diangkat menjadi nabi hanya karena satu alasan, yaitu Musa a.s meminta Allah agar diadakan pendampingnya selama menjadi nabi. Tugas Harun adalah sebagai sumber informasi. Allah meletakkannya di langit kelima untuk memberitahu manusia bahwasanya informasi itu adalah hal penting.


Langit keenam, Muhammad bertemu Musa a.s.
Allah meletakkan Musa dilangit keenam karena Musa sudah bekerja sejak bayi. Musa sebagai pekerja (melangit) dipasangkan dengan Harun sebagai sumber informasi (paling melangit)


Langit ketujuh, Muhammad saw bertemu Ibrahim a.s.
Allah meletakkan Ibrahim dilangit ketujuh karena Ibrahim merupakan bapak para Nabi dan kepada Ibrahim Allah memeperlihatkan kerajaan langit dan bumi.


DOWNLOAD PDF-nya



http://www.ziddu.com/download/10651495/SRA-MIRAJ_RASULULLAH_SAW_DAN_NABI_PADA_TIAP_LANGIT.pdf.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar